Senin, 13 Februari 2012

MAKALAH MODAL DASAR MEMBUAT LESSON PLAN


MAKALAH
MODAL DASAR MEMBUAT LESSON PLAN
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah Metodologi Pembelajaran Agama Islam  yang berjudul Modal Dasar Membuat Lesson Plan  


Di susun oleh
Ikhsan Fauzi
Siti Rohmawati
Sri Mulyani


FAKULTAS PAI
UNIVERSITAS MATHLAULANWAR BANTEN
 TAHUN 2010 - 2011















KATA PENGANTAR


Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang mana telah memberikan kenikmatan kepada kita semua, sehingga peyusun dapat menyelesaikan Makalah, pada mata kulian Metodologi pembelajaran pendidikan agama islam ini.

Sholawat serta Salam senantiasa tercurahkan kepada baginda kita Nabi Besar Muhamad SAW. Yang telah membawa umatnya dari zaman jahiliah menuju zaman Islamiah.
Bergema seiring nada mengalunkan kata hati yang senantiasa mengungkapkan getaran jiwa, Penyusun dengan penuh kesadaran diri bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, hal ini dengan keterbatasan kemampuan dan kedangkalan ilmu yang kami miliki. Dalam kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada teman-teman dan pihak yang turut membantu terselesainya makalah ini.
Akhirnya kepada Illahi kita berharap dan berdo’a, semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi pembaca. Amin….!


Cikaliung,   Januari  2011
           


                                                                                                                        penyusun









i
 


DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN, MODAL DASAR MEMBUAT LESSON PLAN.2
A.    Pengertian Resson Plan........................................................................ 2         
B.     Langkah – langkah pembuatan Lesson Plan..................................... 3         
C.     Tujuan utama lesson plan dalam sistem pengajaran........................ 4         
D.    Manfaat dari penggunaan Lesson Plan.............................................. 4
E.     Contah Lesson Plan.............................................................................. 5

BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan.......................................................................................................... 6
B.Saran-saran........................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA






















ii
 
BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar belakang masalah
Sengaja ilustrasi di atas kami tampilkan dalam makalah ini sebagai penegasan bahwa seseorang harus memiliki keterampilan dan kepandaian mensiasati suatu tujuan yang ingin dicapainya agar tepat sesuai dengan yang diinginkan. Seorang guru yang merupakan salah satu komponen manusiawi di bidang kependidikan harus berperan serta secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional, salah satu peran seorang guru adalah menjadi fasilitator, guru dalam hal ini akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses belajar-mengajar, guru harus menciptakan suasana kegiatan belajar yang sedimikian rupa, serasi dengan perkembangan siswa, sehingga interaksi belajar-mengajar akan berlangsung secara efektif
Dalam keterampilan membuat lesson plan banyak ditentukan oleh pengalaman dan kecerdasan, namun yang lebih baik bila dilandasi oleh suatu kemampuan teoritis yang berkenaan dengan itu, teori – teori itu antaran lain terdapat berbagai model pengajaran, seperti dalam makalah ini, seandainya jika para pembaca makalah ini saya kira anda bisa menerapkan dalam membuat lesson plan
Di endonesia sejak tahun 1975, secara umum digunakan lesson plan yang mengambil suatu bentuk pelajaran satpel. Hampir semua sekolah menggunakan model ini, tapi ada juaga lesson plan yang buat dalam bentuk modul, sesungguhnya “modul”  lesson plan itu dapat banyak sekali, oleh karena itu, dirasakan perlu diberikan sobuah modul dasar yang teoritis dengan tentang teori – teori umum ini perlu dimiliki terutama oleh calon guru yang menyandang keahlian sebagai guru. pada makalah ini kami membuat ringkasan yang membicarakan sebuah modul modal dasar pembuatan resson plan   






1
 
BAB II[1]
MODAL DASAR PEMBUATAN LESSON PLAN
A.    Pengertian Lesson Plan
Dalam kehidupan sehari hari mungkin kita sudah banyak mendengar mengenai Lesson Plan. Lesson Plan itu sendiri adalah perencanaan yang dilakukan sebelum melakukan proses belajar mengajar dalam kelas.
B.     Langkah – langkah pembuatan  Lesson plan
Menurut Glaser langkah pertama dan  terpenting dalam  membuat lesson plan  ialah merumuskan tujuan ( instructional objective ). Disini instructional berarti pengajaran. Tujuan pengajaran  itu tidak boleh meyimpang dari tujuan pendidikan yang hendak dicapai. Tujuan pengajaran yang dimaksud dalam model ini ialah suatu pola tingkah laku yang  khusus yang diharapkan dimiliki murid setelah proses  pengajaran  selesai . tujuan  inilah yang dimaksud dengan tujuan instructional khusus ( TIK)
Langkah  kedua ialah meneliti keadaan kesiapan murid sebelum proses pengajaran. Kegiatan ini disebut oleh Glaser entering behavior. Disini kegiatan guru bukan saja meneliti kesiapan murid belajar, melainkan juga usaha membangkitkan minat memasuki proses belajar mengajar yang akan dilakukan. Ada beberapa teknik dalam membangkitkan minat.Biasanya yang paling banyak dilakukan pada langkah kedua ini ialah kegiatan pretest. Pretest memang salah satu bentuk kegiatan dalam meneliti kesiapan murid, dan juga kadang – kadang dapat sekaligus membangkitkan minat belajar pada murid.
Langkah ketiga  ialah menentukan langkah-lankah mengajar (instructional procedure). Inilah bagian utama dalam kegiata belajar mengajar  tersebut.
Langkah  terakhir ialah mengadakan evaluasi yang biasanya disebut postest,artinya tes yang dilakukan setelah selesai proses belajar mengajar.kegunaan  Post-test bukan saja untuk mengetahui berapa persen  tujuan pengajaran dapat dicapai,melainkan  juga berguna sebagai bahan masukan yang penting untuk menyempurnakan  lesson plen tersebut, dengan perkataan lain post-test berguna sebagai umpan balik (feed back).
1.     
2
Intructional objectives (A)
Perumusan tujuan pengajaran yang dimaksud di sini ialah perumusan tujuan intruksional khusus (tik) yang memang di perlukan dalam setiap lesson plan. Teorinya: tujuan  intruksional khusus harus di rumuskan secara spesifik dan operasional. Spesifik artinya, khusus, operasional artinya jelas ialah mudah di ukur atau mudah di tes.
a.       Rumusan yag spesifik
Spesifik artinya khusus. Khusus di sini berarti satu. jadi satu TIK hanya mengandung satu pola tingkah laku. “siswa dapat membaca dan mentetjemahkan surat al-fatihah,” misalnya, adalah contoh TIK yang  tidak khusus, karena ada dua pola tingkah laku yang terkandung di dalam rumusan TIK ttersebut, yaitu (1) dapat membaca, dan (2) dan menerjemahkan. Tujuan intruksional itu seharusnya di jadikan dua TIK: (1)  siswa dapat membaca surat al-fatihah,dan (2) siswa dapat menerjemahkan surat al-fatihah.
b.      rumusan yang operasional
Operasional artinya jelas. Indikator jelas adalah dapat di ukur. Dapat diukur maksudnya dapat dites. Jadi bila anda sudah merumuskan TIK, anda ingin mengetahui apakah TIK, cukup oprasional atau tidak, maka anda cukup mencoba membuat tes untu TIK tersebut. Bila tes dengan mudah dapat dibuat maka Tik anda itu cukup oprasional. Tik anda begini siswa mengetahui terjemah surat al –fatihah. Tes tentulah : apakah kalian bisa terjemah surat Al- fatihah ? jawabanya adalah “ tahu “ atau belum jawaban ini tidak menggambarkan pengetahuan siswa tentang terjemahan surat Al-fatihah TIK itu memang tidak oprasional.
Ralph Tyler dan Gange mengajuakan tiga alasan mengapa tujuan pengajaran harus dirumuskan secara oprasional
1.      Merumuskan yang oprasional itu akan membimbing dalam melancarkan tindakan mengajar – belajar. Menurut. Menurut Mager, bila anda tidak mengetahui dengan jelas kemana anda akan pergi maka anda akan sulit meyiapkan rencana keberangkatan anda. Karena itulah maka guru harus menentukan lebih dahulu apa yang seharusnya dapat dilakukan siswa bila ia diajarkan kelak. Rumusan teliti itu akan membantu guru merencanakan langkah – langkah yang akan dilakukan murid dalam mencapai tujuan itu, juga langkah guru .
2.     
3
Tujuan yang dirumuskan secara operasional itu akan membantu guru dalam meyiapkan tindak evaluasi ( post- test )
3.      Perlunya tujuan pengajaran dirumuskan secara operasional ialah agar siswa dapat meyiapkan dirinya sendiri. Tujuan itu hendaknya telah diketahui oleh siswa sebelum pengajaran dimulai. Dengan mengetahui tersebut siswa dapat mengetahui tersebut siswa
Berikut adalah dalam membuat rumusan yang oprasional :
-          Menuliskan, siswa dapat menuliskan
-          Menyebutkan, siswa dapat menyebutkan 
-          Memilih, siswa dapat memilih
-          Menunjukan, siswa dapat menunjukan sebuah kota
Dan berikut ini adalah yang tidak operasional:
-          Siswa dapat mengetahui tahun didirikan PBB
-          Memahami, siswa dapat memahami tawakal
-          Menghargai, siswa dapat menghargai keindahan alam
C.    Tujuan utama Lesson Plan dalam sistem pengajaran
1.      Memperoleh hasil-hasil tertentu yang bermanfaat bagi para guru lainnya dalam melaksanakan pembelajaran
2.      Meningkatkan pembelajaran secara sistematis
3.      Membangun sebuah pengetahuan pedagogis, dimana seorang guru dapat menimba pengetahuan dari guru lainnya.
D.    Manfaat dari penggunaan Lesson Plan
1.      Pengajar dapat mendokumentasikan kemajuan kerjanya,
2.      Pengajar dapat memperoleh umpan balik dari anggota lainnya, dan
3.      Pengajar dapat mempublikasikan hasil akhir dari Lesson Plan study
Lesson Plan dalam dunia pengajaran menjadi penting karena dengan diadakannya perencanaan pengajaran sebelumnya, maka seorang pengajar akan lebih siap mengenai hal apa saja yang harus ia lakukan pada saat melakukan kegiatan mengajar. Hal ini akan meminimalisir kemungkinan adanya waktu terbuang sia sia dalam proses pengajaran ataupun kemungkinan tidak tersampaikannya materi pengajaran hingga tuntas yang diakibatkan oleh kurangnya pengaturan waktu oleh pengajar. Lesson plan secara tidak langsung dapat menumbuhkan rasa percaya diri pengajar dalam melakukan proses belajar mengajar.


4
 

Contah penyusunan Lesson Plan

         

Ø  Lesson Plan
Hari/ Tanggal              : Kamis, 27- 08- 2009
Tingkatan/ kelas
          : 2 SD
Mata Pelajaran
            : Seni Musik
Lama Pelajaran
            : 45 menit (08:00- 08: 45)
Gambaran Umum
        : Mengenalkan kepada murid alat musik tradisional
Ø  Tujuan:
1. Murid dapat mengenal alat musik tradisional
2. Murid dapat mengetahui asal dari alat musik tradional
3. Murid dapat meemainkan alat musik tradisional
Ø  Hasil: Diharapkan agar setelah kelas selesai, murid sudah dapat mengetahui alat- alat musik tradisonal yang mungkin sebelumnya mereka belum kenali. Dan juga berharap agar murid tidak hanya mengenalnya saja, tetapi mereka juga dapat memainkan alat musik tersebut.
Ø  Perlengkapan (Materials): Berupa alat musik tradisional yaitu:
1. Angklung (Jawa Barat)
2. Gamelan (Jawa Tengah)
3. Kendang (Maluku)
Ø  Prosedur: Jam menunjukkan Pukul 08:00, pelajaran Seni Musik pun dimulai. Karena mata pelajaran seni musik selalu dimulai dengan bernyanyi bersama, maka pada hari kamis ini guru mengajak murid- murid untuk bernyanyi. Setelah selesai bernyanyi, guru mulai masuk ke dalam pengajaran. Guru mengenalkan alat musik tradisional Angklung (Jawa Barat), cara mainnya adalah dengan digoyangkan/ digetarkan sehingga mengeluarkan nada tertentu. Tidak hanya itu, setelah selesai mengenalkan kepada murid, guru juga mengajarkan murid cara memainkan alat musik tersebut. setelah selesai mengajarkan murid, guru kemudian mengajarkan alat musik Gamelan (Jawa Tengah) dan Kendang (Maluku) dengan proses yang sama sewaktu guru mengajarkan Angklung. Setelah selesai mengajarkan ketiga alat musik tersebut, pelajaran pun menunjukkan pukul 08:40. Dan pelajaran pun selesai.
Ø  Assesements: Evaluasi yang dilakukan untuk mengecek apa yang telah diserap oleh murid setelah mendapatkan penjelasan dan pengenalan mengenai pelajaran alat musik tradisional tersebut. Evaluasi ini dapat dilakukan dengan ujian/ kuis secara tertulis maupun dilakukan secara praktek dengan menggunakan alat musik.[2]

Mengetahui                                                     ................
Kepala  SEKOLAH SD 1                               guru mata pelajaran

5








BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dasar-dasar yang dipertimbangkan di dalam metodologi pendidikan agama Islam adalah: Tujuan Pembelajaran, Peserta Didik, Bahan pelajaran, Fasilitas, Situasi, partisipasi, guru, dan Kebaikan dan kelemahan metode.
B.     Saran
Kami selaku penulis makalah ini mengharapkan sekali adanya partisipasi, kereksian dari teman - teman dan dengan telah tersusunnya makalah ini, mungkin kami mohon maaf jika ada kesalahan dari pengetikan ataupun bahasa yang kurang baku, dengan adanya koreksian dari teman – teman maupun dosen pengajar mudah – mudahan makalah ini lebik baik lagi.
























6
DAFTAR PUSTAKA

Catherine Lewis. 2004. Does Lesson Study Have a Future in the United States?. Online: http://www.sowi-online.de/journal/2004-1/lesson_lewis.htm

Mulyana, S. 2007. Lesson Study . Bandung: LPMP-Jawa Barat.

Santrock, john W. 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Usman, Basyiruddin., 2002, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta : Ciputat Pers










[1] http://alkhafy.blogspot.com/2008/11/prinsip-membuat-lesson-plan.html
[2] http://psikologi-cikoci16.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar