|
|
|
Dalam perjalanannya ke
sekolah setiap hari, Umar berjalan melewati halaman rumah di seberang jalan dan
menunggu di sana untuk beberapa saat. Temannya yang sangat baik tinggal di dalam
taman ini. Tak seorangpun tahu siapakah teman ini, tetapi Umar sangat
menyayanginya. Umar tidak pernah lupa untuk mengunjungi temannya, dan sangat
senang bersahabat dengannya. Lagi pula, temannya ini lebih pandai dari siapapun
juga. Meskipun tubuhnya sangat kecil, teman Umar ini mampu melakukan berbagai
pekerjaan penting. Ia juga sangat rajin bekerja. Ia melakukan seluruh
pekerjaannya dengan sangat baik dan tepat waktu, seolah-olah ia adalah seorang
prajurit dalam angkatan bersenjata. Kendatipun ia tidak bersekolah sebagaimana
Umar, ia mampu melakukan berbagai macam kewajiban-kewajiban yang harus ia
lakukan dalam hidupnya.
|
|
|
|
Anak-anak yang baik, kalian mungkin pernah melihat
bendungan, atau setidaknya tahu apa itu bendungan. Ya, itulah bangunan hebat
manusia hasil perhitungan para arsitek ahli. Tentunya ratusan bahkan ribuan
orang terlibat dalam pembuatannya yang memakan waktu berbulan-bulan. Namun
tahukah kalian bahwa alam kita juga memiliki arsitek ahli lain pembuat
bendungan. Hebatnya, hal itu dapat mereka kerjakan meski sungai beraliran deras.
Mereka dapat melakukannya tanpa sehari pun pernah duduk belajar di bangku
sekolah. Mereka juga tidak membangun bendungan itu dengan ratusan atau bahkan
ribuan tenaga kerja. Cukup berdua atau berempat! Siapakah gerangan…? Ya, benar!
Dialah Berang-berang. Betapa hebat binatang mungil ini. Dalam setahun
Berang-berang merobohkan hampir 400 pohon yang dilakukan cukup dengan
menggunakan gigi depannya! Bagaimana mungkin ia dapat melakukannya? Siapakah
gerangan yang mengajarinya? Adalah Hanif yang akan menjelaskan dibuku ini
pengalamannya bersama Berang-berang, lengkap tanpa sisa. Jadi..., mari mengikuti
petualangan Hanif dan kita akan
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar